Baterai ada dimana-mana. Dunia modern saat in sangat bergantung pada sumber-sumber energi portabel. Baterai dapat ditemukan dalam berbagai perangkat elektronik yang ada di rumah kita.
Tetapi meskipun banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baterai sering diabaikan. Kita mungkin tidak benar-benar tahu bagian-bagian dari baterai? Bisakan kita menjelaskan bagaimana baterai dapat bekerja kepada orang lain?
Bagian-Bagian Baterai
|
foto: www.pustakapedia.net |
Jenis baterai yang paling banyak digunakan adalah berbentuk sel
kering. Pada dasarnya baterai bekerja dengan mengubah energi kimia
menjadi
energi listrik.
Secara umum baterai terdiri dari tiga komponen yaitu: sebuah anoda (muatan negatif), sebuah katoda (muatan positif), dan elektrolit.
Dalam sel kering, zing sebagai anoda (-), inti grafit adalah katoda (+) dan amonium klorida berbentuk pasta sebagai elektroda.
Jadi, Bagaimana Baterai Dapat Bekerja?
|
foto: www.carakukerja.com |
Baterai bekerja karena adanya reaksi kimia dalam baterai yang menyebabkan anoda menjadi kelebihan elektron.
Hal ini menyebabkan perbedaan jumlah muatan antara bagian anoda dan katoda.
Elektron pada bagaian anoda ingin menjadi stabil dengan cara memindahkan sebagian elektron ke katoda. Namun, karena adanya bagian elektrolit yang memisahkan antara bagian anoda dan katoda membuat elektron tidak dapat mengalir langsung ke katoda.
Ketika sirkuit ditutup (dengan menghubungkan antara anoda dan katoda dengan sebuah konduktor seperti kawat tembaga), elektron dapat berpindah ke katoda. Hal ini yang menyebabkan adanya aliran elektron sehingga memberikan daya ke setiap
alat elektronik (seperti lampu) yang ditempatkan di sepanjang kawat menjadi menyala.
Kapan Daya Baterai Habis?
|
foto: www.youtube.com |
Seiring waktu proses elektro-kimia ini mengubah susunan kimia di anoda dan katoda dan akhirnya mereka berhenti mengalirkan elektron. Dalam keadaan inilah baterai menjadi "mati."
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Bagaimana Baterai Bekerja?"
Post a Comment